Peningkatan Kasus COVID-19 di Tahun 2025

Dalam beberapa bulan terakhir ini kita mulai mendengar kembali berita bahwa kasus COVID-19 kembali meningkat.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Juni 2025, peningkatan ini terjadi di berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara.

Peningkatan ini disebutkan oleh WHO terjadi karena beberapa faktor:

– Mobilitas masyarakat yang tinggi

– Menurunnya subvariannity yang diberikan oleh vaksinasi seiring dengan berjalannya waktu

– Sirkulasi subvarian baru dari Omicron

Di kawasan Asia Tenggara, peningkatan kasus COVID-19 mulai terjadi sejak bulan April 2025. Di Indonesia sejak tahun 2025 tercatat ada 72 kasus positif COVID-19, namun Kementrian Kesehatan mencatat kenaikan kasus COVID-19 pada bulan Mei dan Juni, meskipun jumlahnya tidak sebesar pada gelombang-gelombang sebelumnya.

Apakah kita harus panik?

Berdasarkan data, varian yang beberapa bulan terakhir ini beredar di Indonesia berbeda dengan varian yang bersirkulasi di negara-negara asia tenggara lain.

Sejauh ini varian MB 1.1 yang beredar di indonesia tidak menunjukkan gejala yang lebih berat dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.

Oleh karena itu, kita TIDAK PERLU PANIK dengan peningkatan yang terjadi beberapa bulan terakhir ini di Indonesia, namun kita harus tetap waspada. Lonjakan ini bukan berarti kita kembali ke masa-masa kritis pandemi, tetapi menjadi pengingat bahwa COVID-19 belum sepenuhnya hilang.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan

Material by: dr. Nathanael Andry Mianto, SpP