
Bagi Para Pastor Peserta Bapel JPKM Surya Sumirat Bersama Tim Dokter Rumah Sakit Santo Borromeus
Upaya untuk membiasakan hidup bersih dan sehat sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat adalah memberikan penyuluhan serta pemeriksaan perilaku hidup bersih dan sehat.
Hidup sehat merupakan salah satu unsur penting dalam upaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Indonesia yang ditentukan oleh kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Mengingat kesehatan merupakan hal yang penting bagi manusia supaya dapat berkonsentrasi dalam bekerja dan beraktivitas sehari-hari (Fletcher, Landolfo, Niebauer, Ozemek, Arena, & Lavie, 2018; Khoiruddin, Kirnantoro, & Sutanta, 2015; König, Matt, Kortgen, Turnbull, & Hartog, 2019; Park & Kwan, 2017).
Anugerah tubuh dan kesehatan sangat berharga dalam kehidupan beriman. Oleh karena itu, para pastor juga diajak untuk dapat menjaga gaya hidup sehat, sebab gaya hidup sehat dapat memberikan keuntungan seperti mencapai keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Pentingnya kesehatan diteladankan oleh Yesus melalui pengajaran-Nya dan karya-karya-Nya melakukan penyembuhan bagi penderita kusta, tuli, bisu, lumpuh dan lain sebagainya. Dengan demikian, hubungan dengan Tuhan bermula dari proses komunikasi dengan Tuhan yang kemudian berpuncak pada pola hidup berkontemplasi. Markus mencatat kata-kata Yesus sebagai berikut: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” (Mk 5:34). Oleh karena itu cara hidup orang beriman akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kesehatan.
Pada hari Selasa, 3 Desember 2024, Tim dokter RS Santo Borromeus bersama Bapel JPKM Surya Sumirat memberikan edukasi kesehatan bertajuk “Imam yang Suci dan Sehat” yang diselenggarakan di Bumi Silih Asih, Keuskupan Bandung. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan dan pola perilaku hidup sehat bagi para pastor di Keuskupan Bandung yang merupakan peserta Bapel JPKM Surya Sumirat.
Edukasi kesehatan tersebut dihadiri kurang lebih 90 pastor dari Keuskupan Bandung. Materi diawali oleh Ibu Astrini, M. Psi sebagai psikolog yang mengangkat kesehatan mental, dilanjutkan dr. Marvin Marino, SpGK, AIFO-K yang membekali gaya hidup sehat melalui gizi seimbang. Sesi selanjutnya mengenai pengenalan penyakit stroke oleh dr. Chandra Mulyono, SpS yang memberikan pengetahuan tentang gejala-gejala stroke. Materi terakhir disampaikan oleh Bapak Moyo Anggoro, SST. FT sebagai fisioterapis RS Santo Borromeus yang telah berpengalaman. Acara ditutup dengan tanya jawab kemudian para pastor diajak untuk melakukan gerakan ringan agar badan tetap bugar yang dipandu oleh Bapak Moyo Anggoro, SST. FT.
Acara ini menarik perhatian para pastor untuk turut berpartisipasi dalam bertanya kepada para narasumber dan ikut melakukan gerakan sehat. Dengan berakhirnya edukasi kesehatan tersebut diharapkan menjadi awal dari perubahan positif dalam menjaga pola hidup sehat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara kontinu, serta dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan kewaspadaan terhadap gejala-gejala awal suatu penyakit.
Foto: Dokumentasi edukasi kesehatan oleh Tim Dokter RS Santo Borromeus bagi pastor peserta Bapel JPKM Surya Sumirat
Penulis: Maria Chandra Augusta