Pentingnya Gizi Ibu Hamil
Masa kehamilan merupakan momen bahagia yang dinantikan setiap pasangan. Persiapan dari kamar hingga peralatan mandi “si kecil” direncanakan detail untuk menyambut kelahiran sang buah hati. Namun tidak banyak pasangan menyadari pentingnya gizi terbaik sebelum kehamilan. Nutrisi optimal sebelum kehamilan memengaruhi kondisi kesehatan bunda dan sang buah hati, untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Nutrisi prakonsepsi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah nutrisi sebelum terjadinya kehamilan (3 bulan sebelum pembuahan) sedangkan nutrisi 1000 HPK adalah nutrisi sejak pembuahan hingga usia anak 2 tahun. Nutrisi prakonsepsi berhubungan erat dengan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Perbaikan nutrisi pada masa kehamilan dapat memperbaiki kondisi defisiensi ibu namun sedikit terlambat karena pertumbuhan dan perkembangan janin sudah terjadi sejak pembuahan maka nutrisi optimal prakonsepsi sangat diperlukan untuk mempersiapkan kehamilan.
Nutrisi 1000 HPK memengaruhi perkembangan otak janin dan pertumbuhan janin karena periode pertumbuhan dan perkembangan otak janin paling aktif. Nutrisi optimal pada 1000 HPK dapat memberikan efek jangka panjang seperti menurunnya risiko obesitas, darah tinggi dan kencing manis. Nutrisi optimal adalah nutrisi dari segi kuantitas dan kualitas bahan makanan yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) dan kebutuhan mikronutrien (vitamin dan mineral).
Kebutuhan asupan energi pada wanita hamil trimester pertama sama dengan kebutuhan energi wanita tidak hamil. Kebutuhan energi mengalami peningkatan pada trimester kedua kehamilan. Hal ini disebabkan peningkatan kebutuhan janin, plasenta dan ibu hamil. Ibu hamil dengan kategori indeks massa tubuh normal memerlukan tambahan 300 kalori energi/hari pada trimester kedua dan 450 kalori energi/hari pada trimester ketiga. Kebutuhan tambahan energi meningkat pada ibu malnutrisi dan tidak sama pada ibu yang mengalami obesitas. Kebutuhan tambahan energi dengan meningkatkan asupan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Kegagalan memenuhi peningkatan kebutuhan nutrisi maupun kelebihan asupan pada ibu hamil menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kebutuhan asupan energi pada ibu hamil dipenuhi dengan mengonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Komposisinya karbohidrat 45-65%, protein 15-25% dan lemak 25 30% atau menyesuaikan pedoman “isi piringku” Kemenkes RI. Protein pada kehamilan untuk pembentukan sel, pertumbuhan janin dan mempertahankan massa otot ibu. Kebutuhan protein pada ibu hamil meningkat 25 g/hari mulai trimester kedua.
Kebutuhan protein dipenuhi dari sumber protein hewani (ikan, ayam, daging sapi, telur), protein nabati (tahu, tempe dan kacang). Kebutuhan lemak ibu hamil sama dengan wanita sehat tidak hamil. Kecukupan asupan DHA perlu diperhatikan untuk mendukung perkembangan otak janin. Pemenuhan DHA didapatkan dengan meningkatkan asupan omega-3 yang berasal dari bahan makanan ikan laut.
Selain kebutuhan makronutrien, mikronutrien pada ibu hamil memegang peran penting. Mikronutrien yang berperan penting pada kehamilan adalah seng, zat besi, kolin, asam folat, iodin, vitamin A, vitamin D, vitamin B6 dan vitamin B12. Kebutuhan asam folat dan zat besi meningkat 50% pada kehamilan dibanding wanita sehat tidak hamil, sehingga wanita hamil diberi suplementasi asam folat dan zat besi.
Defisiensi mikronutrien menyebabkan gangguan kehamilan hingga kecacatan janin. Oleh sebab itu, pemenuhan nutrisi yang tepat dari segi jumlah dan jenis dan sesuai kebutuhan merupakan hal penting pada kehamilan, sejak merencanakan kehamilan. Konsultasikan dengan dokter dan tenaga kesehatan untuk mempersiapkan momen kebahagiaan ini dengan optimal.
Oleh:
dr. Marvin Marino, Sp.GK
Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Santo Borromeus
https://rsborromeus.com/marvin-marino/